mewabahnya jejaring social seperti facebook, twitter, swom, peoplestring . berbagai manfaat diperoleh mulai dari bertmabhnya wawasa, hingga bertmabhnya teman ataupun menemukan teman lam yang sempat hilang, namun demikian ada sisi lain yang tak kurang berbahaya bagi pengguna internet terutama anak-anak.,menjadi incaran para predator online.
sudah banyak anak-anak menjadi korban , yang bisa kita tontotn ataupun baca di media massa
Anak dan remaja sering kali merasa dirinya sudah tahu cara menghadapi para pemangsa di internet. Tapi yang sering kali terjadi, mereka malah bersikap naif menanggapi sebuah hubungan di dunia maya.
Ada baiknya orang tua memberitahu anak cara kerja para predator online. Tujuannya tentu saja agar terhindar mereka mengenali gelagat mereka dengan lebih baik, dan paham bahwa mereka harus diwaspadai. Berikut adalah 5 cara kerja para predator online:
1. Mencari anak-anak melalui jejaring sosial, blog, ruang obrolan (chat room), e-mail, forum, dan berbagai situs web.
2. Merayu sasaran mereka dengan cara memberi perhatian, kasih sayang, kebaikan, dan bahkan hadiah.
3. Paham tren musik dan hobi terbaru kesukaan dari target mereka.
4. Menyisipkan hal-hal yang seharusnya terlarang bagi anak-anak dengan cara mengenalkan konten berbau seks dalam percakapan, atau dengan memperlihatkan materi-materi seksual.
5. Menjajaki kemungkinan apakah anak-anak tersebut dapat diajak bertemu kopdar di kemudian hari.
Berikut adalah8 langkah perisai (proteksi) yang dapat dilakukan para orang tua untuk meminimalisasi peluang anak menjadi korban:
1. Ajak anak bicara tentang predator seks dan bahaya yang dapat timbul.
2. Patuhi batasan usia di situs jejaring sosial. Biasanya jejaring sosial mensyaratkan usia minimal 13 tahun untuk bisa bergabung.
3. Anak usia dini harusnya dijauhkan dari chat room, karena terlalu berbahaya. Saat mereka bertambah besar, anjurkan mereka untuk memakai chat room yang termonitor.
4. Jika anak Anda bergabung di salah satu chat room, pastikan Anda mengetahui room yang mereka kunjungi, dengan siapa mereka bicara, dan apa saja yang mereka bicarakan.
5. Letakkan komputer berinternet di ruangan yang bisa dilihat banyak orang, jangan menaruhnya di kamar anak.
6. Untuk anak yang masih kecil, mereka sebaiknya menggunakan alamat e-mail keluarga, bukan alamat email mereka sendiri.
7. Mintalah mereka untuk tidak memberikan data-data pribadi/keluarga kepada siapapun di Internet
8. Ingatkan anak Anda untuk tidak membalas e-mail atau pesan instan dari orang asing.
Sumber diolah dari: microsoft.com,