Friday, May 8, 2015

ibu dan Dunia Maya

Di Era yang disebut era teknologi. Manusia mulai mengarah menjadi
robot. Tidaklah aneh jika kita menemukan orang terseyum seyum sendiri
atau menjadi autis(tak perduli  sekililing). Mereka tidak lagi
kesurupan atau gila.  Mereka asyik membaca tulisan tulisan (kadang
kadang tidak bermutu) atau melihat gambar gambar, kadang juga asyik
meng update status di media sosial. entah itu twitter, facebook, path
 instagram, line, two atau blog dan sebaganya
sewaktu jalan jalan di  dunia maya juga ketemu   sebuah tulisan yang menarik buat kita semua walaupun hanya tertulis Ibu tapi hakikatnya buat ayah, ibu
 tulisan yang di nukil dari
https://www.facebook.com/FamilyGuideIndonesia ( ( Nurisma Fira /Penulis Buku Puzzle Dakwah, Cochester, Essex, ) namun sedikit di modifikasi oleh penulis blog

UNTUK BUNDAKU ::

Bunda, tutuplah dulu keasyikan mu dengan media sosial -mu
Ini aku Si balita mu
Pintar mengoceh dan ingin main denganmu
timang timanglah daku
Bacakan aku buku, atau menyanyilah untukku
berapa lama pun, Bunda,
Blog atau status mu masih akan tetap ada di sana
Tapi tak selamanya aku balita
Aku akan masuk sekolah, segera
Saat aku sudah Taman kanak kanak
Bunda, bagaimana kabar dunia maya hari ini?
Kulihat di hadapan facebook kau tersenyum sendiri
Padahal aku ingin berbagi
Cerita tentang murid baru di TK
Kadang bunda teriak aku nakal padahal aku cuma minta perhatian
Membuatmu tak bisa nulis status dan komen di media sosial
Kalau aku tak nakal, Bunda,
Kau tak akan mengangkat wajahmu dari screen itu
Lihat, Bunda, Tahun ini aku sudah Sekolah Dasar
Daku berangkat   pagi dan pulang siang
Saat ini aku sudah punya duniaku sendiri
 mulai bermain dengan teman teman di luar rumah hingga sore
habis magrib  aku mesti belajar terus tidur
waktu kita bersama  semakin menyempit
Tak terasa waktu berjalan, Aku mulai Sekolah lanjutan
Berangkat ke sekolah pagi, pulang sudah petang
Frekuensi pertemuan kita semakin jarang
Apa kau merindukanku, saat menyantap makan siang?
Aku tak langsung pulang, Bunda,
  tambahan ekstrakurikuler sangat banyak mulai dari hobiku main bola kaki hingga
pelajaran  sains, matematika, fisika, atau kimia
Lusa bahasa Arab, Perancis, Jerman, atau bahasa asing lainnya
Saat kau berkata ingin mendengar sesuatu kelaur dari mulutku
Bunda  mau mendegar cerita tentang sekolah temann dan sebagainya   dari ku
Maafkan karena aku mengecewakanmu
Aku sudah ditunggu PR-PR-ku
Letih ini inginku segera ke peraduanku
Bunda, weekend ini aku menginap di rumah temanku
Bunda bisa memiliki lebih banyak waktu
Mengurus twitter, facebook, path, instagram, line dan wa
Atau media sosial entah apa lagi namanya
Liburan bulan depan ada schooltrip ke luar negeri, Bunda
aku tak bisa  saur dan buka puasa bersama bahkan mungkin tak bersama mu  di hari raya idul fitri
Sampaikan salamku kepada adik, kakak, dan semua saudara
Nanti kukirim kabar dari jejaring sosial, Bunda mau yang mana?
 usiaku 18 tahun Aku semakin dewasa
Aku pergi dan pasti akan jarang kembali
Bunda bisa mengerjakan semua hobi
Sepanjang waktu, setiap hari, tak akan aku menghalangi
Bunda, aku hanya meminta 6.570 hari saja
Ya, 157.680 jam lebih tepatnya
Hanya sebanyak itu waktu yang kaupunya
Sebelum aku dikategorikan sebagai dewasa
Delapan belas tahun itu 9.460.800 menit saja, Bunda
Dikurangi tidur, aku sekolah, dan menit-menit yang berlalu
Saat kau menduakanku dengan dunia  maya mu
Sesungguhnya, tak akan lama aku di gendongan dan gandengan tanganmu
dan suatu saat nanti dikau pasti rindu dengan bau pipis  yang
membasahi kasur atau bahkan baju indah mu
Dikau  kangen dengan ocehan  dan juga tingkah ku yang membuat barang
di rumah jadi berantakan
Beselancar di dunia maya  bukanlah haram namun semua ada  batasan waktu, mari kita bijak dalam mengelola waktu


Martapura Mei 2015