. saya megutip dari blog PS lampung
Kalau Prana sakti (PS) akan ikut ambil bagian dalam merancang mamusia
mamusia Indonesia yang cerdas dan luar biasa di masa depan, itu bukan isapan
jempol. Bisa benar benar terjadi, karena PS memiliki potensi untuk itu. Apa
yang dilakukan oleh PS sejak berdiri hingga sekarang sebenarnya merupakan dasar
pijak merancang manusia tangguh yang bakal menguasai masa depan bangsa.
Pembentukan dan pendirian PS sarat dilatar belakangi oleh kekhawatiran yang
mendalam akan masa depan ummat akibat rasa takut akibat tekanan Partai Komunis
Indonesia (PKI) yang pada saat itu merajalela dan setidaknya dua kali melakukan
kejahatan politik dan kriminal yang puncaknya adalah pristiwa yang terjadi pada
tanggal 30 September 1965. Manakala rasa takut itu berkepanjangan, maka berarti
keutuhan bangsa Indonesia akan tercabik cabik, oleh kekuatan politik jahat yang
menghalalkan segala cara. Ummat yang lemah ditolong dengan menggunakan
jurus PS.
Keberhasilan jurus PS meningkatkan kembali moral yang telah jatuh itu adalah
merupakan langkah dasar untuk membina masyarakat cerdas yang akan menyelamatkan
masa depan ummat dan sekaligus bengsa Indonesia secara keseluruhan. Jurus PS
memiliki kemampuan untuk merubah mindset seseorang. Untuk sementara dalam hal
kecerdasan yang dibagi menjadi intelektual quotient(IQ), emosional quotient
(EQ) dan spiritual quotient (SQ), maka PS akan lebih dekat dengan
SQ. Tetapi bukan berarti apa yang dikembangkan oleh PS tidak ada kaitannya
dengan IQ dan EQ. Mempertajam kecerdasan otak bagi PS adalah OK dan PS dapat
ikut ambil bagian, tetapi bagi PS kecerdasan otak itu bukanlah segala galanya.
Karena ternyata kecerdasan otak juga tidak mampu menjawab semua persoalan yang kita
hadapi.
Sejak awal anggota PS diarahkan untuk mempertajam logika spiritual dalam
menyelesaikan permasalahan yang dirasakan pelik, ketajaman kecerdasan spiritual
ini diasah dengan pelatihan pelatihan jurus yang intinya adalah Laailaaha
Illallah …, yang menggambarkan keharusan akan kedekatan seseorang dengan Yang
maha Tahu. Kedekatan itu juga ditandai dengan kepekaan dalam menangkap sinyal
dari yang Maha Kuasa, dengan kegetaran hati manakala disebut asmaNya. Itu pula
sebabnya maka ibadah, uatamanya sholat lima waktu menjadi keniscayaan sebagai
indikator kedekatan itu. Dan bahkan dengan tegas bahwa di lingkungan PS
puncak logika yang digunakan adalah logika prophetic. Tetapi sekali lagi
harus ditegaskan bahwa walaupun kecerdasan otak bukanlah segala galanya,
tetapi PS tetap menggunakan kecerdasan otak sebagai pendekatan awal, sehingga
lebih komunikatif dengan lagika yang umumnya dianut masyarakat. semua hal yang
dapat diselesaikan dengan logika otak, maka selesaikanlah dengan logika otak
saja.