Thursday, September 29, 2016

lipat gandakan duit


Tak henti hentinya di Ibu pertiwi   mendapat cerita  yang  menurut kita    seharusnya tidak terjadi lagi di era   HP Pintar ( smart phone).   Salah satu yang masih sangat hangat  adalah berita  Raja   yang bisa melipat gandakan duit, Orang  yang menjadi  treding topik tersebut  adalah :
Dimas Kanjeng, 46 tahun, yang ditangkap aparat gabungan Polda Jawa Timur dan Polres Probolinggo dalam penggerebekan besar-besaran, 22 September 2016.  , menurut polisi  Taat Pribadi juga dicurigai sebagai otak pembunuhan Abdul Gani. Mayat Abdul Gani ditemukan di Wonogiri, Jawa Tengah, April 2016.  Selain terlibat pembunuhan, Taat juga dituduh melakukan penipuan dengan modus penggandaan uang secara gaib. Polda Jawa Timur menerima dua laporan pengaduan penipuan tersebut dan masih penyelidikan dan pengumpulan bukti. “Sudah ada dua laporan dugaan penipuan

   Raja  Proboligo yakni Taat Pribadi pada beberapa  tahun yang lalu pernah mehbohkan dimana beliau  membagikan  uang sebesar  1 milay  kepada  fakir miskin,  saat ini kembali  menghebohkan karena banyak orang yang menyetor uang hingga miliaran rupiah agar bisa bertambah berkali lipat.  walupun sudah banyak bantahan  tentang pengdaan uang tersebut  misalnya Marwah daud  yang menyebut  bahwa Tidak ada setor penggandaan uang. Yang ada di sana iuran," jelas Marwah, Rabu (28/9/2016). Marwah menyampaikan di padepokan ada yang namanya sumbangan para santri yang uangnya digunakan untuk berbagai keperluan.
"Fasilitas rumah, toko, dan yang lainnya itu yang menbangun santri," sambung Marwah yang bergabung sejak 2011 ini. Sumbangan dari anggota bermacam-macam nilainya, ada yang Rp 50 ribu sampai puluhan juta rupiah. "Ada yang dana yang besar dari pengusaha properti di Makassar yang yakin dengan karomah beliau," imbuhnya. Jadi menurutnya apa yang dilakukan bukan penggandaan uang melainkan kontribusi dari santri. Dana kontribusi ini nantinya ada juga yang kembali ke anggota.


Kesaktian Si Raja telah menyihir banyak orang Tak hanya orang biasa bahkan  tokoh tokoh    nasional pun    ada yang  ikut menjadi partisan nya misalnya Marwah Daud Ibrahim    yang juga Ketua Yayasan Dimas Kanjeng 

  Taat Pribadi Mendirikan padepokan sejak tahun 2002, sekarang diperkirakan Dimas Kanjeng memiliki ribuan  santri. Padepokan tersebut berlokasi di Dusun Cangkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Apakah   Taat Pribadi mengaku ngaku raja ternyata tidak,  Dimas Kanjen  Taat Pribadi  mendaptkan gelar raja  pada  acara  resmi dari Asosiasi Kerajaan dan Kesultanan Idonesia (AKKI). Senin, 11 Januari 2016, telah digelar jumenengan atau penobatan Dimas Kanjeng Taat Pribadi sebagai seorang raja.   dengan gelar Sri Raja Prabu Rajasa Negara. Raja Anom adalah jabatan kebangsawanan yang sebelumnya turun temurun didapatkan oleh raja-raja Majapahi

Prosesi jumenengan itu diadakan di pendopo agung Padepokan Dimas Kanjeng. Dua puluh empat raja dan sultan dari penjuru Indonesia dan Asia Tenggara menghadiri acara tersebut. Penobatan dilakukan oleh Sri Lalu Gedhe Parmanegara selaku Eksekutif Nasional AKKI.
Acara penobatan menjadi raja  tak main main dihadiri oleh Beberapa bangsawan yang menghadiri jumenengan tersebut antara lain, Tengku Suriansyah dari Kesultanan Aceh, Andi Bato Anwar dari Kerajaan Maros, Sulawesi Selatan, dan Sultan Demak Bintoro Sultan Surya Alam.




No comments: