Monday, June 22, 2015
Pilkada serentak
Provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia akan memulai pemilihan kepala daerah (pilkada) Gubeunur, Bupati/Walikota yang direncanakan serentak pada tanggal 9 Desember 2015. Ruh dari Pilkada serentak adalah semangat kebersamaan untuk melahirkan peminpin peminpin yang mempuni untuk membawa daerah yang akan di pinpinya menuju masyarakat yang sejahtera
Berbagai teori kepiminan sudah sangat mudah ditemukan baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy namun apa yang diharapkan nampaknya sampai saat ini belum terwujud. Sebenarnya untuk menjadi peminpin yang sukses mensejahterakan rakyat dapat dengan mudah kita temukan tuntunnanya dalam alquran. Saya share secara singkat tulisan dari muhaimin iqbal untuk lebih lengkap silakan kunjungi web http://geraidinar.com/using-joomla/extensions/components/content-component/article-categories/81-gd-articles/entrepreneurship/1607-leadership-manual-dari-zulkarnain
Zulkarnain adalah peminpin yang menguasai ujung peradaban di barat dan di timur, dengan keragaman masyarakat yang tiada duanya – maka siapapun yang Anda pimpin insyaAllah akan lebih mudah, karena seluas dan sekompleks apapun wilayah kerja Anda insyaAllah tidak lebih luas dan tidak lebih kompleks dari wilayah kepemimpinan Zulkarnain. Maka gunakanlah petunjuk ini sebagi leadership manual terbaik Anda !
Kisah Zulkarnain ini diceritakan oleh Allah dalam rangkain 16 ayat di surat Al-Kahfi (Ayat 93 s/d ayat 99), sebagai jawaban atas pertanyaan kaum musyrikin Mekah yang saat itu masih ragu atas kenabian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Seperti apa kepemimpinan Zulkarnain yang diceritakan di Al-Qur’an tersebut ? Berikut detilnya.
Pertama untuk bisa melaksanakan tugas kepemimpinan, dia harus memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjalankan kepemimpinan tersebut – bahasa sekarangnya memiliki segala resources yang dibutuhkan. Ini bisa ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sarana- prasarana, kekuatan pasukan (team) dan segala hal lainnya yang di Al-Qur’an disebut min kulli syai’. Inilah yang diberikan Allah kepada Zulkarnain ( QS 18:84), dan juga diberikan kepada pemimpin negeri lain yang diceritakan di Al-Qur’an karena kesejahteraannya – yaitu Ratu Balqis (QS 27:23).
Ayat tersebut seolah ingin memberitahu kita, jangan coba-coba ingin memimpin bila kita tidak memiliki segala resources yang diperlukan (sababa) untuk bisa terlaksananya tugas kepemimpinan itu.
Kedua, pemimpin menggunakan segala resources yang dimilikinya tersebut untuk me-manage masyarakatnya yang paling jauh sekalipun – baik di barat maupun di timur,
Artinya pemimpin harus benar-benar turun ke bawah dan tahu betul apa yang dihadapi oleh masyarakat yang dipimpinnya. Dalam kisah Zulkarnain ini deceritakan dalam perjalanan dia ke ujung barat dan ujung timur wilayah kekuasaannya (QS 18 :85-91).
Ketiga, pemimpin haruslah mampu berkomunikasi terbaik – dia harus mampu berkomunikasi dengan masyarakat yang dipimpinnya seberapa sulit-pun mereka diajak komunikasi.
Perjalanan ketiga Zulkarnain adalah bertemu dengan masyarakat yang digambarkan di Al-Qur’an sebagai hampir-hampir tidak bisa diajak bicara (QS 18:93), tetapi kok Zulkarnain bisa berkomunikasi dengan mereka ? Itulah tugas pemimpin, harus bisa berkomunikasi dengan yang dipimpinnya !
Keempat, pemimpin harus lebih pinter dari yang dipimpinnya dan dapat memberi lebih dari yang diharapkan rakyatnya. Kebanyakan masyarakat pada umumnya tidak tahu apa yang dimauinya, tetapi pemimpin harus lebih tahu dan bisa memberi yang terbaik untuk rakyatnya.
Kelima, sungguhpun rakyat tidak keberatan untuk memberi sesuatu kepada pemimpin – sesungguhnya pemimpin tidak memerlukan pemberian dari rakyatnya. Diberi-pun pemimpin harus menolak, apalagi kalau sampai meminta upah atas segala sesuatu yang dilakukannya – sama sekali tidak boleh. (QS 18:95)
Keenam, pemimpin harus bisa memotivasi dan mengajak rakyatnya untuk bekerja. Tidak benar juga kalau hanya pemimpin yang bekerja, sementara yang dipimpinnya bermalas-malasan. Ajak mereka untuk bekerja keras sesuai dengan kemampuan mereka. Hal-hal yang paling sulit yang tidak bisa dilakukan oleh kebanyakan rakyat, nanti tugas pemimpin tersebut untuk menyelesaikannya.
Dalam kisah Zulkarnain, tugas mengumpulkan besi-besi sampai membakarnya hingga menyala dilaksanakan oleh masyarakat yang dipimpinnya, tetapi tugas yang perlu keahlian tinggi dalam melaksanakannya – yaitu menuang tembaga mendidih dilakukan sendiri oleh Zulkarnain. (QS 18:96)
Ketujuh, pemimpin tidak boleh sombong. Sebesar apapun karyanya, itu bukan karya dia sendiri – itu adalah Rakhmat Allah. Sebesar dan sekuat apapun bangunan yang dibangunnya, bila Allah kehendaki bangunan itu akan hancur luluh (QS 18:98).
Semoga Gubernur, Bupati/ Walikota yang akan bertarung dalam Pilkada serentak Desember nantinya adalah peminpin yang telah mehami ayat ayat Allah dalam Alquran
dikutip dari : http://geraidinar.com/using-joomla/extensions/components/content-component/article-categories/81-gd-articles/entrepreneurship/1607-leadership-manual-dari-zulkarnain