Era hidup di zaman dimana " memojokkan" Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dianggap suatu perjuangan untuk kesejahteraan rakyat (apa hubunganya ?)
mereduksi tunjangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta berniat untuk tidak menaikkan gaji ( sebenarnya bukan menaikkan hanya menyesuaikan dengan implasi) dan melarang diadakanya kegiatan di hotel sebagai sebuah kemenangan
Sidak dan memarahi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di depan publik dan bahkan memberitakan di media youtube sebagai sebuah prestasi (padahal pencitraan)
Kampaye" jangan mejadi PNS, jadilah pengusaha sebagai pedoman hidup yang paing bijaksana
Melihat PNS di tempat perbelanjaan sebagai sebuah dosa dan kenistaan
Memandang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkecupunpan sebaga ancaman negara yang mesti di diberantas, tanpa peduli apa itu dari warisan atau usaha (mungkin PNS tidak boleh berbisnis) mungkin mereka menggap itu sebuah korupsi
Membatasi undangan perkawinan hanya 400 sebagai ide cemerlang benderang
Pegawai Negeri Sipil (PNS)mesti kerja tanpa waktu
semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) dianggap tidak cakap hingga mengatakan tidak wajarlah penghasilan + renumerasi
Tanpa Pegawai Negeri Sipil (PNS) , apa bisa jalan ya