Saturday, November 21, 2009

Buk Mina dan Rasa keadilan

Buk Mina dan Seonggok rasa keadilan

Perhatian bagi kaum miskin ,cilik, papa ataupun warga negara yang tidak mempunyai duit, kekuasaan, keluarga yang berkuasa
Secuil kalimat tersebut bukan selebaran propaganda (jangan ditangkap pak), namun sebaris tulisan yang muncul ketika menoton berita televisi. Seorang ibu tua lagi disidang karena mencuri harta PT Rumpun Sari Antan (RSA) yang bergerak di bidang perkebunan kakao di Jawa tengah.
Tidak aneh memang negeri yang katanya negara hukum atau bahasa kerenya recht staat, jika aparatur penegak hukum dengan gagahnya menegakkan hukum, walau mereka hanya berkutak pada yuridis formal,.
Sial bagi si ibu mina, wanita tua yang kedapatan mencuri kakao (belum jadi coklat) sebanyak 3 kilo. Beliau harus berhadapan dengan rumusan pasal pencurian oleh pak polisi yang di lanjutkan oleh sang jaksa dengan tuntutan tak main-main 6 bulan penjara. Proses pengadilan tetap harus berjalan bagi si nenek karena memang hakim tak bisa menolak suatu perkara. Beruntung Sang hakim bisa membaca rasa keadilan sehingga nasib ibu mina di peradilan tidak terlalu buruk, beliau akhirnya diputus bersalah dan di ponis 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan 3 bulan



Nurani kita terusik, sudah sangat hebat benarkah penegakkan hukum di negeri ini sehingga si pencuri tiga kilo kakao harus berhadapan dengan hukum? Bukankah jika mereka masih memiliki nurani, peristiwa ini tak harus sampai di pengadilan. Bukankah ada mediasi (bahasa kerenya) atau pihak PT RSA memmaafkan, bukankah PT RSA juga mencari penghidupan di tengah-tengah masyarakat /kehidupan warga/ sahabat/ ibu Mina.
Jika kita boleh banding-bandingkan dengan kasus besar lainnya. Wow sangat berbeda.Bagaimana Si kuat Anggodo ( bukan anggoda) masih bisa bertahan alias tetap melenggang walaupun telah menguncangkan jagat Republik ini.Atau jika perhatikan betapa ringan hukuman bagi para pencuri uang negara sekian milyar bahkan trilyun.



1 comment:

arai said...

bukan 3 kilo om tapi Cuma 3 buah..alias 3 biji...klo ayah arai orang kaya dah bilang aj ma orang kampung stu biar kebonnya dibakar aj skalian...urusan blakangan tinggal cingcai laah...