Tuesday, October 13, 2009

Acara Anak-anak

Menonton acara televisi buat sang buah hati

Dengan sangat mudahnya si Mamat menulis dipapan tulis cukup dengan mengacungkan jari telunjuk papan tulis sudah penuh tulisan , waktu si mamat mau memulai kemapuan ilmunya di embel-embeli bacaan basmalllah. Rangkaian tulisan ini merupakan salah satu adengan dalam sinetron Si Mamat anak pasar jangkri sinetron yang konon katanya berlabel aman untuk konsumsi anak-anak. Di lain sinetron anak, Saya juga melihat begaimana si nino dalam si nino manusia ikan menyelesaikan masalahnya dengan ilmu gaibnya.
Dalam sinetron-sinetron tersebut selain kemampuan supranutral yang dimiliki anak juga digambarkan bagaimana nakanlnya anak-anak(lawan mereka) yang saya kira tidaklah masuk akal untuk seusia mereka mempunyai pikiran sejahat itu


Sebagai orang tua saat ini sulit mencari tontonan bermutu dan mendidi. Buah hati kita mulai dari bangun pagi sudah disodori acarra-acara tidak mendidik ; malai film yang bertittel anak-anak seperti tom dan jerry, Popey si pelaut ataupun sinetron Remaja yang dimana ada tokoh sangat jahatnya tapi ada juga peran tokoh sangat baik namun lugu alias bodoh. Bahkan Sinetron yang di rangkai dengan tema islampun tak luput dari tangisan si tokoh alias lemahnya sang tokoh yang hanya cukup berdoa tanpa usaha lainnya.
Tak hanya sinetron buah hati kita juga di sodori tontonan ilmu-ilmu sulap yang katanya seni, tapi si kecil selalu bertanya apa saya bisa ya, terbang jika menonton sulap?. Tak habis disini, mau mendengar musik di televisi tidak akan kita temukan khusus anak-anak walaupun judul acara tersebut “idola cilik” memang penyayi cilik tapi penampilan dan lagu yang dibawakan semuanya disulap pada usia dewasa. Belum lagi acara –acara rality show yang menelanjangi erusan pribadi orang lain,katanya buat orang dewasa tapi ditayangkan pada jam-jam yang bisa ditonton putra putri kita misalnya masih kah kau mencintai ku
Bukanya membela negeri Jiran , Malaysia punya acara film anak si Ipin dan Upil, Film anak ini walau sederrhana namun merupakan gambaran keseharian anak-anak tanpa yang aneh-aneh
Kita yakin para sineas dan pemegang keputusan (stake holder)negeri ini masih cinta pada generasi penerusnya



No comments: