Alhamdulillah

     Sewaktu menemani istri ke pasar, untuk mengisi waktu  menghilangkan kebosanan menunggu" tahu sendiri kan"  jika  kaum ibu  ke pasar pasti lama sebab mencari  yang bagus  namun murah,  makanya lama tawar menawar.   Aku mengobrol  dengan  abang becak  disana,     bicara apa saja mulai dari   pemilukada  yang baru saja kota dan provinsi kami  laksanakan sampai masalah kehidupan. Yang sangat membekas  omongan abang becak sebut saja pak rahmad adalah kalimat yang  jika  tidak dirasakan dengan nurani  seperti kalimat biasa saja tidak ada istimewanya namun jika diresapi dengan hati" pasti kita akan mengucapkan ribuan kalimat syukur."alhamdulillah"
Pak rahmad berujar, alhamdulillah saya sudah mengumpulkan 20 bata dan 5 kg  semen. lumayan katanya untuk renopasi dapur yang sering kemasukan  air jika hujan, Saya  sempat tertegun  kapan selesainya dengan mengumpulka material sedikit tersebut.  Saya terdiam sebentar,  teringat rumah  ku yang belum sempurna selesai . Namun aku  lebih beruntung masih bisa ditengah kegalauan  belum finishnya rumah ternyata masih banyak lagi yang belum memilki rumah  yang harus tingggal dengan cara sewa.
  
Sebisa-bisanya isi hari-hari kita dengan kegiatan yang bermutu.
Agar semakin bermutu pula hidup kita