Indonesia berencana menyatukan zona waktu dari tiga zona selama ini, WIB, Wita, dan WIT.
waktu itu lebih berorientasi pada aktivitas manusia, seperti jam kerja masyarakat. Waktu aktivitas manusia, imbuhnya, memang sangat terkait dengan terbit dan terbenamnya matahari, termasuk waktu istirahat dari pekerjaan. "Ini juga merupakan siklus biologis manusia. Orang akan beristirahat kerja ketika memasuki waktu makan siang,
Hal ini Bagi kalangan bisnis, penyatuan zona waktu memang menguntungkan, konon zona waktu tunggal ini akan menambah transaksi perdagangan Rp500 miliar sehari.
namun demikian rencana ini pun berpotensi meningkatkan inefisiensi produktivitas, jika waktu kerja disamakan. Ia menggambarkan skenario istirahat jam 12.00 - 13.00 waktu Indonesia tengah, maka bagian barat waktu istirahat menjadi jam 11.00 -12.00.
Bagi Umat musliM jangan kuatir Penyatuan zona waktu juga dinilai tak akan mengganggu pelaksanaan salat lima waktu. Menteri Agama Suryadharma Ali menjelaskan umat Islam mudah menyesuaikan sebab salat lima waktu patokannya matahari, bukan jarum jam
Indonesia saat ini terbagi atas tiga zona waktu yaitu:
- Waktu Indonesia Barat atau WIB yang mencakup pulau Jawa, Sumatra, serta Kalimantan Barat dan Tengah (UTC+7).
- Waktu Indonesia Tengah atau WITA yang mencakup Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil, serta Kalimantan Selatan dan Timur (UTC+8).
- Waktu Indonesia Timur atau WIT yang mencakup Maluku dan Papua (UTC+9).
No comments:
Post a Comment