Dalam hitungan hari lagi Sang Ramadhan segera meninggalkan kita
Persiapan penyambutannya luar biasa seakan si ramadhan tidak perlu lagi . hebat benar kita. Okelah ini semua pilihan kita. Allah telah membebaskan kita untuk memilih
Di suasana ini aku teringat dimasa masa kami masih berkumpul bersama. Maksudku sekarang ini kami tujuh bersaudara punya kewajiban untuk mencari rezeki buat keluarga, hingga mesti hijrah ke tempat tempat yang Allah telah berikan rezekinya buat kami.
Namun kenangan suasana menjelang idul fitri tak akan pernah hilang di dalam memori sweet memory
Menjelang lebaran idul fitri suasana persiapan terasa benar . Walau masih satu minggu lagi kami sudah senang benar. Dalam benak ku wah bebas nih ngak lapar lagi, maklum waktu itu masih sekolah dasar. Tapi walau masih belulm dewasa masalah puasa tidak pernah tinggal lho.
Saya tujuh bersaudara ,perempuan hanya satu jadi sisanya enam orang pria jantan nan tangguh.Makanya hal ini sangat berpengaruh pada suasana rumah. Pembagian tugas sudah jelas dibagi diantara kami berlima sedangkan dua orang lagi tidak dilibatkan sebab mereka masih kecil. Ada yang mendapat tugas mencuci piring, yang lain menyapu sisanya mengepel bahkan membatu d idapur mesti siap , nah yang satu ini kakak ku keren dia bisa walau tanpa kursus dia mampu. Bagianku mengepel di teras/ tangga. Oh ya rumah kami panggung jadi ada tangga yang mesti dibersihkan setia hari. Tidak hanya mengepel aku juga mendapat bagian mengambil air maklum waktu itu belum ada ledeng. Kami menggunakan sumur.
Kegiatan rutin persiapan untuk lebaran adalah membuat kue. Dulu jarang sekali ibu beli kue lebaran baik kue kering atau basah. Semua dihasilkan dengan merek made in sendiri .Ya menjelang lebaran walau saya laki-laki tapi ikut juga sibuk membantu Ibu dan bibi (kadang- dirumah kedatangan bibi saudara ayah atau ibu) bantuaku hanya sebatas memasukan kue yang sudah keluar dari oven . Setelah dingin kue kue tersebut dimasukkan ke toples atau dalam bahasa palembangnya gelok.
Saya masih ingat kue kering yang dihasilkan biasanya kue satu, kue isi selai nanas, kue beranake bentuk namun bahan sama. Cukup mudah kok membuatnya adonan tepung plus telur ayam ditambah mentega dan gula dijadikan satu kemudian di masukan dilaat cetak, sudah deh. Selain itu Ada juga kacang goreng dan kemplang goreng. Sedangkan untuk kue basah ada kue mak suba, kue delapan jam nah yang satu ini terbuat dari telur bebek. Kenapa harus dari telur bebek konon jika dari telur lain hasilnya tidak maksimal Bicara bebek , saat itu kami memelihara bebek . walau tidak terlalu banyak namun lumayan. Beternak bebek saat itu tidak terlau sulit karena di sekitar kami masih tersedia lebak yang sangat luas yang merupakan tempat paporit bebek cari makan. Balik lagi ke kue basah , ibu juga membikin bolu serta agar-agar yang dicampur coklat ditambah telur.
Kesibukan lain yang kami lakukan adalah membersihkan rumah mulai dari menyapu lantai hingga membersihkan langit langit/plapon rumah serta ada lagi yang unik , disebabkan rumah kami yang lantai dua terbuat dari kayu. Menjelang lebaran pasti kami mempunyai kegiatan rutin memberi solar pada dinding rumah biar kelihatan rapi dan tampak hitam mengkilap. Jangan salah menilai kelihatan Pekerjaan ini sepele ternyata tidak ringan sebab kami mesti menggunakan tangga untuk menjangkau tempat yang tinggi selain itu ternyata solar itu panas nah itu sangat mempengaruh kondisi tubuh ketika berpuasa. Akibatnya kami pasti terkapar karena kehausan dan capek
Selain menyolar rumah kami juga mesti membasmi rumput yang sengaja di tanam dan rumput liar . kami memakai sistem pembagian petak petak maklum halaman rumah cukup luas. Sebagai gambaran di halaman rumah ada lapangan bulu tangkis nah di sekeliling rumah di tanam pohon mangga, bambu dan pisang. dengan cara pembagian tugas . kami bergantian membersihkan rumput di halaman. Alat yang dipakai merumput yakni sabit dan arit. Bagi yang belum tahu sabit ku berikan gambaran sabit tebuat dari lempengan besi yang kedua sisinya dibuat tajam, gunanya kita bisa dengan leluasan membabat kiri kanan. Di ujung sabit di kasih gagang panjang biar enak pada saat merumput tidak perlu duduk tapi cukup berjongkok . behubung suasana puasa maka membersihkan rumputnya dilakukan pada pagi hari dan sore menjelang magrib.
Menu lebaran wajib lainnya adalah ketupat,. Yang satu ini walau aku tidak termasuk hobi memakannya namun aku sangat senang membuat nya dari proses awal hingga memasaknya. Mebungkus ketupat atau dengan kata lain membauat ketupat tidaklah sulit. Ssaudara saudaraku pada mahir membuatnya. Sedangkan bahan ketupa itu sendiri kami dapatkan di belakang rumah. Dulu ayah menanam pohon kelapa, nah pohon inilah yang kami ambil daun mudanya. Dalam pengambilan daun ini mesti hati hati” kata ayah kelapa bisa mati. Ketupat di masak pada saat satu hari sebelum lebaran.biasanya ibu mengisi ketupat setelah shalat subuh . Beras dibersihkan kemudian dikeringkan baru dimasukkan ke dalam ketupat. Selanjutnya ketupat dimasak di belakang rumah memakai kayu , Untuk urusan kayu ayah jauh-jauh hari telah menyiapkanya dari pohon pohon yang sudah mati disekitar rumah. Mengenai kuah ketupat alias pasangan ketupat, mudah lho cukup cari ikan gabus terus ya dibuat deh itu kan urusan ibu .
Ada kebiasaan ayah dan ibu , yang ternyata jika kita cermati saat ini memang trik ini sangat bagus. Untuk persiapan mau lebaran, beliau biasanya sudah membelikan kami baju sebelum masuk bulan puasa, katanya biar harganya tidak mahal.
.
Nah pas ketika hari H yakni hari lebaran. Kami semua di rumah berangkat ke Masjid tentu saja dengan pakaian serba baru . biasanya Ayah sudah duluan ke masjid sebab beliau adalah ketua masjid makanya sangat sibuk. Menjelang lebaran.
Allah hu Akbar Allah Hu Akbar
Lintasan memori belasan tahun yang lalu akan terus terpatri di hati ini,
Perjalanan roda waktu tak akan berulang
Secuil catatan ini hanyalah secuil ingatan ku, yang tentu saja sangat jauh dari lengkap
No comments:
Post a Comment