Si Cicak Akhirnya kalah lawan Sang Buaya ??????
Mulai dari kecoa, lalat, nyamuk bahkan para burung pemangsan seperti elang bercerita bahwa pertarungan yang tidak seimbang antara Cicak dan buaya nampaknya bakal dimenangkan si cicak. Nah melihat gelagak kurang menguntungkan tersebut seluruh pendukung buaya berkumpul dan mereka semua bersuara jika kita kalah maka habislah masa depan kita, tidak hanya itu nama buaya bakal kehilangan dari percaturan binatang. Sebenarnya jika buaya mau bepikir tenang dan bijak mereka tak semestinya takut kehilangan nama besar, bukankah ini Cuma tarung antara indipidu bukan membawa nama kelompok (unit)
Diakhir rapat pleno disepakati bahwa suka atau tidak suka Cicak mesti di habisi setidak-tidaknya di buang dari pergaulan sesama binatang, cara penangkapan sudah dibikin dengan teori dan didukung team yang solid bahkan pawang nomor satu di dunia.
. Singkat cerita dengan tanpa daya Cicak di gelandang ke pulau yang jauh, jika para sahabat bahkan keluarga mau membesuk , harus melalui berbagai jalan yang rumit dan terjal.
Kehebohan penangkapan Cicak oleh buaya sangat terasa. Hal ini membuat gerah pecinta dan pendukung buaya (walau jumlahnya sangat sedikit). Dikumpulkan lagi para pendukung tersebut oleh sang raja yaitu sang pawang, Hei Buaya kenapa hal ini bisa terjadi kekisruhan begini, memalukan, bukankah kasus ini kriminal biasa, apakah kalian ngak bisa kerja dengan geram pawang berteriak”. Aku sebagai pawang kalian semua( binatan) tidak mau lagi mendengar berita miring di luar sana, hal ini membuat reputsaiku bisa anjlok ketitik terendah.
Gundah gulana sang Pawang disikapi buaya dengan menyiapkan jurus-jurus baru. Pak Pawang percayalah kasus ini akan selesai dengan cepat dan tentunya Saya yang juara, he he, ( Buaya mau dikadali)
Diluar gelangang pertarungan para binatang semakin bingung yang mana yang tidak benar dan sebelah mana yang tidak salah. Semua punya alasan dan tentu pembenaran tersebut memiliki dasar yang jelas. Melihat realita yang berkembang sebagai binatang kecil serta katanya di zholimi, Cicak mendapatkan simpati yang luar biasa, bak pahlawan.. Cicak menitip pesan kepada pecintanya, jangan berbuat anarkhi, berbuat bodoh biarlah kami di krangkeng tapi kebenaran akan tetap menang.
Salah satu binatang yang bijak berkata mari saudara-saudaraku kita serahkan saja pada Harimau sebagai stake holder (pemangku kebijakan) bidang hukum rimba. Beliaulah yang akan menentukan Kebenaran yang benar , bukan kebenaran yang dibenarkan.
Di negeri ini masih ada yang punya hati yang bersih dan jernih. Kita kuatir pertarungan dua kubu ini akan meninggalkan jejak rekam yang sangat jelek bagi peneggakan aturan dan displin di negeri kaum binatang.
Jika nanti sekalipun kebenaran yang salahkan yakinlah balasan setimpal pasti ada.
Sabar Cicak , kami masih mau melihat mu memangsa binartang-binatang pengganggu kesejahteraan , keadilan.
No comments:
Post a Comment