Tuesday, May 19, 2009

Bank Syariah dan Kemiskinan

AKARTA -- Bank syariah merupakan bentuk kongkret upaya pengentasan kemiskinan sekaligus perwujudan kesejahteraan masyarakat yang bisa diterapkan di Indonesia.



Kepala Kompartemen Syariah Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas), Yuslam Fauzi, di Jakarta, Kamis, mengatakan, keunggulan bank syariah tidak hanya didasarkan pada konsep pemikiran manusia, tapi juga didasarkan pada firman Allah dalam kitab suci Alquran.

"Dalam kitab suci Alquran yang kita yakini kebenarannya terdapat 111 ayat yang menyatakan pengentasan kemiskinan dan perwujudan kesejahteraan masyarakat," ujar Yuslam Fauzi ketika berbicara pada Kongres Perbanas XVII.

Dijelaskannya, dari ayat-ayat tersebut, syariah salah satu maknanya adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat menjadi sejahtera, jika berhasil mengentaskan kemiskinan.

Keberadaan bank syariah di Indonesia, katanya, hendaknya disikapi sebagai bentuk pengentasan kemiskinan sekaligus upaya perwujudan kesejahteraan secara substansial, tidak hanya kulitnya.

Selama sekitar 10 tahun keberadaan bank syariah di Indonesia sejak 1999, ia melihat sudah tampak pengaruh positif pada masyarakat yang menuju ke masyarakat syariah. Ia mencontohkan, terus tumbuhnya bank-bank syariah baik bank besar maupun bank kecil seperti bank perkreditan rakyat (BPR) syariah dan pegadaian syariah.

"Saat ini juga sudah mulai dibuka jurusan ekonomi syariah di fakultas ekonomi di perguruan tinggi negeri," kata Direktur Utama Bank Syariah mandiri (BSM) ini.

Pakar Ekonomi Syariah dari Universitas Indonesia, Mustafa Edwin Nasution mengatakan, pengelolaan bank syariah didasarkan pada ekonomi Islam yang dikembangkan oleh pakar ekonomi Islam pada abad ke-17, tapi baru berkembang di Indonesia pada 10 tahun terakhir.

Menurut dia, ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi kapitalis atau ekonomi sosialis. Dalam ekonomi Islam, katanya, masyarakat diajak bersama-sama untuk terlibat dan berpartisipasi membangun kesejahteraan masyarakat.

Pengusaha bahan baku kemasab, Johan Darmawan yang menjadi nasabah BSM sejak empat tahun lalu mengatakan, banyak keuntungan yang diperolehnya dari menabung di bank syariah. "Di bank syariah lebih mengutamakan kebersamaan daripada mencari keuntungan individual," kata pengusaha asal Surabaya ini.

Menurut Yuslam, bank syariah terus tumbuh pesat di Indonesia dan pada 2009 diperkirakan tumbuh sekitar 45 persen. ant/ism






No comments: